AnakGapteg : Tim nasional Indonesia (foto: Reuters) KUALA LUMPUR – Balaskan dendam dua tahun silam. Seolah jadi tambahan energi positif bagi para pemain tim nasional (Timnas) Indonesia. Ditantang Malaysia pada laga penentuan AFF Suzuki Cup 2012 Grup B di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, nanti malam, sekaligus jadi ajang balas dendam di Piala AFF 2010.
Timnas Garuda memang mendapatkan hasil menyakitkan pada Piala AFF 2010. Bertindak sebagai tuan rumah, permainan cantik diperlihatkan Firman Utina dkk pada fase grup. Dalam babak ini pula, Timnas Garuda yang kala itu masih diarsiteki Alfred Riedl, mampu menggulung Malaysia dengan skor telak, 5-1.
Akan tetapi, cerita berbalik 180 derajat ketika Timnas Garuda kembali berjumpa Malaysia pada babak final. Tidak pernah terbayang sebelumnya jika melihat performa di fase grup sampai ke final, Harimau Malaya, julukan Timnas Malaysia, yang mendapat kesempatan pertama sebagai tuan rumah mampu mempecundangi Timnas Garuda tiga gol tanpa balas.
Timnas Garuda pun akhirnya harus rela kembali menutup mimpi mengangkat trofi Piala AFF untuk kali pertama sepanjang turnamen. Kekalahan, 3-0, di markas Malaysia, hanya mampu dibalas dengan skor, 2-1, di Indonesia. Malaysia pun berhasil menjadi juara turnamen tertinggi sepakbola di Asia Tenggara tersebut.
Usaha untuk membalaskan hasil pahit di Piala AFF dua tahun silam seolah terbuka lebar. Skuad asuhan Nilmaizar, hanya membutuhkan satu poin atau hasil imbang saja, untuk menyudahi perjalanan Malaysia. Dengan koleksi empat poin yang didapat dari satu kali menang dan satu kali seri, membuat langkah Timnas Garuda serasa lebih ringan dari Malaysia yang baru mengantongi tiga poin.
Jelang laga panas kontra Malaysia, Nil mengaku jika anak-anak asuhanya sudah siap tempur. Nil hanya terganggu dengan absennya bek tengah Wahyu Wijiastanto yang mendapatkan akumulasi kartu kuning. Tidak hanya Wahyu, pemain belakang Handi Ramdhan pun kondisinya masih belum sempurna sampai sejauh ini.
“Kondisi tim sendiri dalam kondisi bagus. Kami sudah siap untuk menjalani pertandingan besok. Saya sangat berharap para pemain bisa bermain dengan motivasi tinggi dan semangat juang yang tinggi,” ungkap Nil, dalam sesi jumpa pers di Palace of The Golden Horses Hotel, Kuala Lumpur, kemarin.
Walau menegaskan, jika anak-anak asuhnya dalam kondisi siap tempur, Nil tidak mau sesumbar soal hasil yang didapat timnas Garuda dalam partai nanti. Bagi mantan pelatih Semen Padang (SP) tersebut, yang paling utama adalah Irfan Bachdim dkk bisa bermain maksimal. Karena Malaysia sendiri menurut Nil, adalah tim yang komplit dari segi pemain.
“Saya rasa setiap pemain ingin sekali menang. Tapi apakah bisa pasti, saya rasa itu tidak ada. Buat saya adalah semua pemain bisa kerja dengan sungguh-sungguh di lapangan. Saya tidak mau berkata apakah kami bisa menang atau apapun yang menyangkut pertandingan nanti,” jelas pelatih berusia 42 tahun tersebut.
Sementara itu pelatih Malaysia, K Rajagobal menjelaskan, jika kekuatan Timnas Garuda saat ini mengalami banyak perubahan. Dengan adanya perubahan tersebut, Rajagobal pun menilai kekuatan Indonesia akan berbeda dari dua tahun silam. Untuk itu, dirinya pun meminta kepada anak-anak asuhnya untuk lebih waspada.
“Kekuatan Timnas Indonesia pasti sangat berbeda dari dua tahun silam. Saya melihat Indonesia memiliki perubahan dengan masuknya pemain-pemain muda. Ini akan menjadi sangat menarik, karena laga antara Timnas Indonesia dan Malaysia pasti kali ini pun menjadi partai yang sangat menentukan,” jelas Rajagobal.
Melihat adanya potensi gesekan antar suporter dari kedua tim, pelatih berusia 56 tahun tersebut menghimbau agar kedua suporter bisa saling menahan diri. Rajagobal meminta, kedua suporter hanya datang untuk mendukung dan tidak melakukan hal-hal lain di luar itu.
“Saya ingin sampaikan kepada pendukung kedua tim. Datanglah untuk mendukung dan jangan buat hal-hal lain di luar itu. Buat pertandingan ini menjadi pertandingan yang hanya bersaing di dalam lapangan, tidak di luar lapangan,” tegas Rajagobal.
Untuk mengamankan partai antara Timnas Garuda kontra Harimau Malaya, pihak penyelenggara pun sudah menyiapkan beberapan antisipasi. Bisa dipastikan, pihak penyelenggara akan menambahkan pihak keamanan lebih banyak dari pada pertandingan-pertandingan sebelumnya di Grup B.
“Jumlah keamanan yang kami turunkan waktu laga final Piala AFF 2010 antara Malaysia dan Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil berjumlah 40 keamanan yang kepolisian Diraja Malaysia. Tapi sepertinya untuk pertandingan besok (hari ini), tidak akan sebanyak itu karena ini bukanlah pertandingan final,” tutur Kelly Sathiray, Asisten Sekertaris Jendral (Sekjen) AFF Cup.
“Untuk suporter Indonesia kami akan konsentrasikan pada satu titik. Mereka akan masuk stadion dari pintu biru dan ungu. Kalau tidak salah itu pintu satu dan pintu dua. Untuk adanya isu-isu akan ada rusuh, saya rasa itu biasa karena adanya provokasi dalam sepakbola. Saya rasa soal itu tidak hanya terjadi disni, di Eropa pun hal-hal seperti pasti ada,” sambung Kelly, sambil menjelaskan jika suporter Indonesia disediakan 1500 tiket.
Sumber :
Timnas Garuda memang mendapatkan hasil menyakitkan pada Piala AFF 2010. Bertindak sebagai tuan rumah, permainan cantik diperlihatkan Firman Utina dkk pada fase grup. Dalam babak ini pula, Timnas Garuda yang kala itu masih diarsiteki Alfred Riedl, mampu menggulung Malaysia dengan skor telak, 5-1.
Akan tetapi, cerita berbalik 180 derajat ketika Timnas Garuda kembali berjumpa Malaysia pada babak final. Tidak pernah terbayang sebelumnya jika melihat performa di fase grup sampai ke final, Harimau Malaya, julukan Timnas Malaysia, yang mendapat kesempatan pertama sebagai tuan rumah mampu mempecundangi Timnas Garuda tiga gol tanpa balas.
Timnas Garuda pun akhirnya harus rela kembali menutup mimpi mengangkat trofi Piala AFF untuk kali pertama sepanjang turnamen. Kekalahan, 3-0, di markas Malaysia, hanya mampu dibalas dengan skor, 2-1, di Indonesia. Malaysia pun berhasil menjadi juara turnamen tertinggi sepakbola di Asia Tenggara tersebut.
Usaha untuk membalaskan hasil pahit di Piala AFF dua tahun silam seolah terbuka lebar. Skuad asuhan Nilmaizar, hanya membutuhkan satu poin atau hasil imbang saja, untuk menyudahi perjalanan Malaysia. Dengan koleksi empat poin yang didapat dari satu kali menang dan satu kali seri, membuat langkah Timnas Garuda serasa lebih ringan dari Malaysia yang baru mengantongi tiga poin.
Jelang laga panas kontra Malaysia, Nil mengaku jika anak-anak asuhanya sudah siap tempur. Nil hanya terganggu dengan absennya bek tengah Wahyu Wijiastanto yang mendapatkan akumulasi kartu kuning. Tidak hanya Wahyu, pemain belakang Handi Ramdhan pun kondisinya masih belum sempurna sampai sejauh ini.
“Kondisi tim sendiri dalam kondisi bagus. Kami sudah siap untuk menjalani pertandingan besok. Saya sangat berharap para pemain bisa bermain dengan motivasi tinggi dan semangat juang yang tinggi,” ungkap Nil, dalam sesi jumpa pers di Palace of The Golden Horses Hotel, Kuala Lumpur, kemarin.
Walau menegaskan, jika anak-anak asuhnya dalam kondisi siap tempur, Nil tidak mau sesumbar soal hasil yang didapat timnas Garuda dalam partai nanti. Bagi mantan pelatih Semen Padang (SP) tersebut, yang paling utama adalah Irfan Bachdim dkk bisa bermain maksimal. Karena Malaysia sendiri menurut Nil, adalah tim yang komplit dari segi pemain.
“Saya rasa setiap pemain ingin sekali menang. Tapi apakah bisa pasti, saya rasa itu tidak ada. Buat saya adalah semua pemain bisa kerja dengan sungguh-sungguh di lapangan. Saya tidak mau berkata apakah kami bisa menang atau apapun yang menyangkut pertandingan nanti,” jelas pelatih berusia 42 tahun tersebut.
Sementara itu pelatih Malaysia, K Rajagobal menjelaskan, jika kekuatan Timnas Garuda saat ini mengalami banyak perubahan. Dengan adanya perubahan tersebut, Rajagobal pun menilai kekuatan Indonesia akan berbeda dari dua tahun silam. Untuk itu, dirinya pun meminta kepada anak-anak asuhnya untuk lebih waspada.
“Kekuatan Timnas Indonesia pasti sangat berbeda dari dua tahun silam. Saya melihat Indonesia memiliki perubahan dengan masuknya pemain-pemain muda. Ini akan menjadi sangat menarik, karena laga antara Timnas Indonesia dan Malaysia pasti kali ini pun menjadi partai yang sangat menentukan,” jelas Rajagobal.
Melihat adanya potensi gesekan antar suporter dari kedua tim, pelatih berusia 56 tahun tersebut menghimbau agar kedua suporter bisa saling menahan diri. Rajagobal meminta, kedua suporter hanya datang untuk mendukung dan tidak melakukan hal-hal lain di luar itu.
“Saya ingin sampaikan kepada pendukung kedua tim. Datanglah untuk mendukung dan jangan buat hal-hal lain di luar itu. Buat pertandingan ini menjadi pertandingan yang hanya bersaing di dalam lapangan, tidak di luar lapangan,” tegas Rajagobal.
Untuk mengamankan partai antara Timnas Garuda kontra Harimau Malaya, pihak penyelenggara pun sudah menyiapkan beberapan antisipasi. Bisa dipastikan, pihak penyelenggara akan menambahkan pihak keamanan lebih banyak dari pada pertandingan-pertandingan sebelumnya di Grup B.
“Jumlah keamanan yang kami turunkan waktu laga final Piala AFF 2010 antara Malaysia dan Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil berjumlah 40 keamanan yang kepolisian Diraja Malaysia. Tapi sepertinya untuk pertandingan besok (hari ini), tidak akan sebanyak itu karena ini bukanlah pertandingan final,” tutur Kelly Sathiray, Asisten Sekertaris Jendral (Sekjen) AFF Cup.
“Untuk suporter Indonesia kami akan konsentrasikan pada satu titik. Mereka akan masuk stadion dari pintu biru dan ungu. Kalau tidak salah itu pintu satu dan pintu dua. Untuk adanya isu-isu akan ada rusuh, saya rasa itu biasa karena adanya provokasi dalam sepakbola. Saya rasa soal itu tidak hanya terjadi disni, di Eropa pun hal-hal seperti pasti ada,” sambung Kelly, sambil menjelaskan jika suporter Indonesia disediakan 1500 tiket.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar