class="tr_bq"> class="tr_bq"> Tragis....!!!Sudah di Perkosa, di Usir dari Sekolah. | Anak Gapteg

Pages

Rabu, 10 Oktober 2012

Tragis....!!!Sudah di Perkosa, di Usir dari Sekolah.

Polemik AAS yang dikeluarkan pihak Sekolah Budi Utomo sangat menarik akhir-akhir ini. Pihak Yayasan beralasan karena AAS merupakan korban perkosaan beberapa waktu lalu. Sontak saja berita tersebut menghebohkan dunia pendidika kota Depok.

Pasca pengusiran AAS tersebut Anggota DPRD kota depok langsung mengadakan Hearing dengan pihak Sekolah, keluarga korban dan Komnas Perlindungan anak yang diwakili oleh Arist Merdeka Sirait.

Namun saat pertemuan itu pihak sekolah membantah mengeluarkan AAS “Mungkin AAS dan ibunya salah persepsi. Yang jelas, kami dari pihak sekolah tak pernah mengeluarkan siswa tanpa surat dan pernyataan resmi,” kata Ketua Yayasan Budi Utomo, Renata, dalam keterangan pers bersama usai pertemuan tiga pihak di kantor yayasan sekolah di Depok, Selasa 9 Oktober 2012.

Renata yang juga merangkap sebagai Kepala Sekolah SMP membantah telah mengeluarkan AAS dari sekolah. Dia balik menuding orangtua AAS tidak kooperatif.

Padahal Senin sehari sebelumnya, saat Upacara Bendera Ibu ketua yayasan bilang, ‘saya tidak mau ada murid yang telah merusak nama baik sekolah tetap bersekolah di sini’,” kata ASS menirukan ucapan Bu Renata saat upacara. Sontak, semua mata melihat ke arahnya. “Teman-teman langsung melihat saya. Saya malu.”

Setelah upacara bubar, masih menahan malu, ASS masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Baru saja ia duduk dan menyiapkan buku, guru Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Farid, memintanya mengemasi perlengkapan sekolah dan keluar dari kelas. “Saya kaget diusir dari kelas. Saya tidak percaya dikeluarkan dari sekolah,” kata dia.

Dengan air mata berlinang, ASS berlari ke arah ibunya, yang masih ada di depan sekolah. Raudan yang kaget dengan pengakuan putrinya berusaha menemui guru dan ketua yayasan untuk minta penjelasan. Namun tak ada yang menemuinya. Keduanya lantas pulang dengan perasaan terluka. (Viva News)

Kejadian yang menimpa AAS bisa saja menimpa remaja putri lainnya, setidaknya Hingga September 2012, sudah 21 remaja putri yang menjadi korban eksploitasi yang terjadi akibat berhubungan melalui jejaring sosial seperti Facebook. Satu korban dalam kejadian ini meninggal dunia.

“Ini sangat mengkhawatirkan. Ada yang diculik, dirampok, korban perdagangan manusia dan korban pelecehan seksual. Satu kasus ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa lagi,” kata Ketua Komnas Perlidungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait. Namun sangat disayangkan pihak Sekolah melakukan pengusiran terhadap korban perkosaan dikarenakan alasan pencemaran nama sekolah, dapat dibayangkan beban yang dialami AAS tersebut, sudah diperkosa oleh tiga orang selama 3 hari disekap. Sekolah bukannya membantu mengurangi trauma dan Depresi korban, malahan menambah beban korban dengan mengeluarkan dari sekolah. Lebih parah lagi korban dipermalukan di depan umum.
 

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

Like FP AnakGapteg yah.. Thanks...