Milan: AC Milan dan Malaga yang akan bertanding dalam Liga Champions sedang melakukan pemulihan yang bagus setelah menjual pemain-pemain papan atas mereka pada akhir musim lalu. Kedua tim memulai musim di tengah banyak keraguan namun terlihat bagian terburuk akan berakhir dalam proses membentuk kembali tim mereka.
Malaga tampil mengesankan dalam upaya mereka meraih sukses pada Liga Champions pertama mereka dan tiba di San Siro dengan mengantongi sembilan poin penuh dan belum pernah kebobolan gol. Penampilan mereka di liga domestik hampir tidak terlihat sedang bermasalah dengan hanya terpaut dua poin dari posisi ketiga Real Madrid.
Semua itu jauh dari keadaan yang tak jelas setelah berakhirnya musim lalu, saat media melaporkan pemilik klub Syekh Abdullah Bin Nassar Al Thani asal Qatar mempertimbangkan menjual klub. Tapi akhirnya Al Thani mengabari dia tak akan pergi dan klub mengumumkan akan melakukan pembenahan internal agar secara finansial bisa lebih sehat.
Sementara itu, proses pemulihan lebih menyakitkan bagi Milan yang menjual Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva di antara pemain-pemain lainnya dalam upaya menyeimbangkan keuangan mereka setelah berakhirnya musim lalu. Rossoneri juga mendapat poin rendah ketika mereka kalah 0-1 di Malaga pada dua pekan lalu.
Tapi sejak saat itu, hasil-hasil pertandingan mulai mengarah ke jalur yang benar bagi juara Eropa tujuh kali itu dan mereka merebut tujuh poin dari tiga pertandingan terakhir Serie A. Titik balik sepertinya terjadi terjadi pada pertandingan pekan lalu di Palermo, dimana mereka bangkit mengejar ketinggalan 0-2 untuk menyamakan kedudukan 2-2.
Stephan El Shaaraway yang diberikan kesempatan untuk memimpin serangan setelah cederanya Alexandro Pato dan Robinho menjadi ilham bagi mereka dan dia juga menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan delapan gol. Bojan Krkic juga tampil cemerlang dalam sejumlah pertandingan dan menginspirasi kebangkitan mereka di Palermo.
Milan masih harus banyak berjuang dalam grup namun yang terpenting mereka menang 3-2 pada Oktober di Zenit St Petersburg yang tampaknya menjadi lawan langsung mereka untuk posisi kedua jika Malaga menjadi pemuncak. Rekor kandang mereka melawan tim-tim Spanyol itu buruk dengan tanpa meraih kemenangan dalam lima pertandingan terakhir di San Siro termasuk dua pertemuan pada musim lalu melawan Barcelona.
Malaga tampil mengesankan dalam upaya mereka meraih sukses pada Liga Champions pertama mereka dan tiba di San Siro dengan mengantongi sembilan poin penuh dan belum pernah kebobolan gol. Penampilan mereka di liga domestik hampir tidak terlihat sedang bermasalah dengan hanya terpaut dua poin dari posisi ketiga Real Madrid.
Semua itu jauh dari keadaan yang tak jelas setelah berakhirnya musim lalu, saat media melaporkan pemilik klub Syekh Abdullah Bin Nassar Al Thani asal Qatar mempertimbangkan menjual klub. Tapi akhirnya Al Thani mengabari dia tak akan pergi dan klub mengumumkan akan melakukan pembenahan internal agar secara finansial bisa lebih sehat.
Sementara itu, proses pemulihan lebih menyakitkan bagi Milan yang menjual Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva di antara pemain-pemain lainnya dalam upaya menyeimbangkan keuangan mereka setelah berakhirnya musim lalu. Rossoneri juga mendapat poin rendah ketika mereka kalah 0-1 di Malaga pada dua pekan lalu.
Tapi sejak saat itu, hasil-hasil pertandingan mulai mengarah ke jalur yang benar bagi juara Eropa tujuh kali itu dan mereka merebut tujuh poin dari tiga pertandingan terakhir Serie A. Titik balik sepertinya terjadi terjadi pada pertandingan pekan lalu di Palermo, dimana mereka bangkit mengejar ketinggalan 0-2 untuk menyamakan kedudukan 2-2.
Stephan El Shaaraway yang diberikan kesempatan untuk memimpin serangan setelah cederanya Alexandro Pato dan Robinho menjadi ilham bagi mereka dan dia juga menjadi pencetak gol terbanyak Serie A dengan delapan gol. Bojan Krkic juga tampil cemerlang dalam sejumlah pertandingan dan menginspirasi kebangkitan mereka di Palermo.
Milan masih harus banyak berjuang dalam grup namun yang terpenting mereka menang 3-2 pada Oktober di Zenit St Petersburg yang tampaknya menjadi lawan langsung mereka untuk posisi kedua jika Malaga menjadi pemuncak. Rekor kandang mereka melawan tim-tim Spanyol itu buruk dengan tanpa meraih kemenangan dalam lima pertandingan terakhir di San Siro termasuk dua pertemuan pada musim lalu melawan Barcelona.
0 komentar:
Posting Komentar