Jakarta: Kebersihan toilet kerap diabaikan, padahal dari toilet sejumlah penyakit bisa menyebar. Dan pada Hari Toilet Sedunia di tahun ini, wanita dan anak-anak yang disoroti terkait dengan risikonya.
Sejak 2001, setiap 19 November telah diperingati sebagai Hari Toilet Dunia, dengan menarik isu-isu toilet dan sanitasinya yang menjadi perhatian.
Mengutip dari ABC.Net, Senin (19/11/2012), PBB mengatakan, lebih dari 2,7 juta orang meninggal setiap tahunnya karena kurangnya sanitasi, dengan hampir 2.000 anak meninggal setiap harinya karena kondisi yang tidak bersih.
Dalam laporan terbarunya kepada Majelis Umum PBB, Catarina de Albuquerque, Pelapor Khusus PBB tentang Hak Manusia untuk Air Minum yang Aman dan Sanitasi, menyerukan penghapusan ketidakrataan akses air dan sanitasi.
"Ini adalah krisis yang kita hadapi karena sanitasi merupakan masalah yang tabu, itu kekotoran yang kita ingin sembunyikan, kita tidak ingin bicarakan, dan kita tidak ingin membicarakannya".
PBB mengatakan, kurangnya akses ke toilet tetap merupakan sumber penting dari ketidaksetaraan global, dengan sanitasi yang buruk juga membebani masyarakat miskin.
Ia mengatakan, kurangnya sanitasi tidak hanya membuat orang miskin sakit, tetapi juga memaksa mereka untuk tidak sekolah dan bekerja. Setiap tahunnya, anak-anak kehilangan total 272 juta hari sekolah karena penyakit yang ditularkan melalui air atau sanitasi yang terkait.
"Setiap kali saya pergi dalam misi PBB, saya selalu mengunjungi sekolah, dan saya selalu berbicara dengan gadis-gadis, yang tidak memiliki sanitasi yang artinya, setelah mereka mencapai pubertas, mereka tidak pergi ke sekolah - terutama jika mereka mengalami menstruasi," jelasnya.
"Dan saya bertemu dengan beberapa gadis yang memberitahu saya bahwa mereka bolos sekolah selama satu minggu dalam sebulan".
Jane Caro dari LSM internasional WaterAid mengatakan, pada Hari Toilet Dunia ini, mereka akan membawa masalah sanitasi toilet secara terbuka.
"Selama ini kita terus bersembunyi. Sebagian karena itu suatu hal yang tabu, hal yang memalukan," katanya.
Caro menginginkan, sudah saatnya dunia menghindari pemikiran seperti itu dan meningkatkan kesadaran pentingnya sanitasi toilet.
WaterAid melaporkan, 1 dari 3 wanita dan anak perempuan tidak memiliki akses ke toilet, dan toilet yang tidak aman atau terbuka, yang meningkatkan risiko kekerasan fisik dan seksual
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar