SEMARANG : Seorang mahasiswa Jurusan Teknik Industri semester VII Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, Fahmi Ramadhan, 21, tewas akibat kehabisan darah setelah mabuk jamur kotoran sapi.
Rekan korban, Reza Akbar, 21, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/11), mengatakan kematian rekan kuliahnya itu bermula ketika dirinya bersama korban dan Faisal mengkonsumsi jamur kotoran sapi yang dibeli secara daring.
Jamur yang dikenal dengan sebutan magic mushroom itu dibeli dengan harga Rp250 ribu untuk satu paket besar.
"Pada Sabtu (17/11) sekitar pukul 03.00 WIB, saya dan korban mengambil jamur tahi sapi yang dikirim lewat angkutan travel," kata warga asal Kalimantan itu.
Setengah jam kemudian, tiga mahasiswa Undip Semarang itu kemudian memakan jamur kotoran sapi sambil minum-minuman suplemen di kamar kos Reza yang terletak di Jalan Jatimulyo 2A Tembalang.
Sebelumnya, korban bersama dua rekannya telah memakan jamur kotoran sapi pada Senin (12/11), namun dengan jumlah yang sedikit sehingga efeknya tidak terasa.
Menurut Reza, sekitar pukul 05.30, korban yang mabuk akibat memakan jamur kotoran sapi dengan jumlah yang cukup banyak itu mengamuk di kamar kos.
"Selain sempat memukul saya dan Faisal, korban juga membanting kipas angin, dispenser, dan televisi hingga berantakan," ujarnya di sela pemeriksaan sebagai saksi di Mapolsek Tembalang Semarang.
Korban yang sudah dalam kondisi mabuk jamur kotoran sapi kemudian memukul kaca jendela kamar kos hingga pecah. Ada pecahan kaca yang menancap di tangan kanan korban.
"Korban yang mencabut pecahan kaca yang menancap di tangannya tanpa terlihat kesakitan dan justru tertawa sambil menggenggam pecahan kaca membuat kami berdua lari ketakutan ke luar kos," ujarnya.
Korban akhirnya jatuh lemas di halaman depan kos atau di tepi jalan akibat kehabisan darah yang terus keluar dari lengan kanan.
Mengetahui hal tersebut, sejumlah penghuni kos melapor ke polisi dan langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Banyumanik Semarang untuk mendapat pertolongan, namun nyawanya tidak tertolong.
Jenazah korban yang merupakan warga Gayamsari Semarang itu kemudian dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang untuk diautopsi guna penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Tembalang Komisaris Purwanto saat dikonfirmasi mengatakan polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban
Rekan korban, Reza Akbar, 21, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/11), mengatakan kematian rekan kuliahnya itu bermula ketika dirinya bersama korban dan Faisal mengkonsumsi jamur kotoran sapi yang dibeli secara daring.
Jamur yang dikenal dengan sebutan magic mushroom itu dibeli dengan harga Rp250 ribu untuk satu paket besar.
"Pada Sabtu (17/11) sekitar pukul 03.00 WIB, saya dan korban mengambil jamur tahi sapi yang dikirim lewat angkutan travel," kata warga asal Kalimantan itu.
Setengah jam kemudian, tiga mahasiswa Undip Semarang itu kemudian memakan jamur kotoran sapi sambil minum-minuman suplemen di kamar kos Reza yang terletak di Jalan Jatimulyo 2A Tembalang.
Sebelumnya, korban bersama dua rekannya telah memakan jamur kotoran sapi pada Senin (12/11), namun dengan jumlah yang sedikit sehingga efeknya tidak terasa.
Menurut Reza, sekitar pukul 05.30, korban yang mabuk akibat memakan jamur kotoran sapi dengan jumlah yang cukup banyak itu mengamuk di kamar kos.
"Selain sempat memukul saya dan Faisal, korban juga membanting kipas angin, dispenser, dan televisi hingga berantakan," ujarnya di sela pemeriksaan sebagai saksi di Mapolsek Tembalang Semarang.
Korban yang sudah dalam kondisi mabuk jamur kotoran sapi kemudian memukul kaca jendela kamar kos hingga pecah. Ada pecahan kaca yang menancap di tangan kanan korban.
"Korban yang mencabut pecahan kaca yang menancap di tangannya tanpa terlihat kesakitan dan justru tertawa sambil menggenggam pecahan kaca membuat kami berdua lari ketakutan ke luar kos," ujarnya.
Korban akhirnya jatuh lemas di halaman depan kos atau di tepi jalan akibat kehabisan darah yang terus keluar dari lengan kanan.
Mengetahui hal tersebut, sejumlah penghuni kos melapor ke polisi dan langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Banyumanik Semarang untuk mendapat pertolongan, namun nyawanya tidak tertolong.
Jenazah korban yang merupakan warga Gayamsari Semarang itu kemudian dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang untuk diautopsi guna penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Tembalang Komisaris Purwanto saat dikonfirmasi mengatakan polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban
Sumber : http://www.mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar